ZMedia Purwodadi

Dolar Melemah Awal Desember, Pasar Tunggu Sinyal The Fed dan BOJ

Table of Contents


OganAktual - Dolar Amerika Serikat mengalami penurunan pada awal bulan Desember. Investor memasuki bulan yang penuh dengan berbagai agenda penting, mulai dari kemungkinan pengurangan suku bunga terakhir oleh The Fed tahun ini hingga kejelasan mengenai kandidat pengganti Jerome Powell yang dianggap lebih pro-kebijakan pelonggaran.

Pasar di Asia sedang menantikan pidato Gubernur Bank of Japan (BOJ) Kazuo Ueda. Investor berharap mendapatkan petunjuk apakah Jepang siap menaikkan tingkat bunga guna mengatasi pelemahan yen.

Perdagangan mata uang asing berjalan dengan hati-hati pada pagi hari Senin.

Kegiatan pasar global mulai pulih setelah gangguan teknis di CME Group minggu lalu yang menghentikan perdagangan saham, obligasi, komoditas, dan mata uang selama beberapa jam.

Banyaknya rilisan data ekonomi penting dan jadwal kebijakan bank sentral sepanjang bulan menyebabkan pasar menjadi lebih hati-hati.

Rupiah Menguat Setelah Data Investasi Meningkat

Yen menguat setelah data investasi perusahaan Jepang menunjukkan peningkatan pengeluaran pabrik dan peralatan sebesar 2,9 persen pada Juli–September dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Angka tersebut menunjukkan ketahanan ekonomi Jepang meskipun menghadapi tekanan tarif dari Amerika Serikat.

Nilai tukar yen berada pada posisi 155,84 per dolar, mengalami kenaikan sebesar 0,2 persen. Mata uang Jepang ini juga menjauhi tingkat terendah selama 10 bulan yaitu 157,90 per dolar, yang sebelumnya memicu spekulasi tentang intervensi dari pihak Tokyo.

Menteri Keuangan Jepang Satsuki Katayama memberikan tanggapan tajam.

"Fluktuasi yang tidak stabil belakangan ini dan penurunan tajam yen jelas bukan disebabkan oleh dasar-dasar ekonomi," katanya.

Analis dari Commonwealth Bank of Australia, Carol Kong, mengatakan pasar sedang menantikan isi pidato Ueda.

"Saya pasti akan memperhatikan pidatinya hari ini, karena Ueda memiliki kesempatan besar untuk memberikan arahan bagi pasar keuangan mengenai prospek kebijakan BOJ jangka pendek," katanya.

"Menyadari komunikasi terbaru dari pejabat dan melemahnya tajam yen Jepang, Gubernur Ueda kemungkinan besar akan memanfaatkan pidatonya untuk memberi isyarat kenaikan suku bunga akhir bulan ini," lanjutnya.

Penguatan mata uang yen masih terbatas. Sepanjang tahun ini, yen hanya mengalami kenaikan sebesar 0,9 persen dan tetap mengalami pelemahan dibandingkan euro serta poundsterling.

 

Euro dan Pound Mengalami Kestabilan

Mata uang euro sedikit meningkat sebesar 0,02 persen menjadi USD 1,1600. Poundsterling tetap di posisi USD 1,3240 setelah mencatatkan minggu terbaiknya dalam lebih dari tiga bulan, terutama setelah Menteri Keuangan Inggris Rachel Reeves mengumumkan anggaran baru.

Pasar tetap mengarah pada arah suku bunga Amerika Serikat.

Pasaran kini memperkirakan kemungkinan sebesar 87 persen bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga sebesar 25 poin dasar dalam pertemuan minggu depan, menurut CME FedWatch.

Ekspektasi tersebut turut memberatkan dolar, ditambah laporan yang menyebut ekonom Gedung Putih Kevin Hassett sebagai kandidat kuat pengganti Powell. Pada Jumat lalu, dolar mencatat kinerja terburuk dalam empat bulan.

Menteri Keuangan Amerika Serikat Scott Bessent mengatakan ada kesempatan besar bagi Presiden Donald Trump untuk mengumumkan pilihannya sebelum Natal.

Indeks dolar mengalami penurunan menjadi 99,42. Dolar Australia melemah sebesar 0,08 persen menjadi USD 0,6543. Dolar Selandia Baru turun 0,09 persen menjadi USD 0,5733.

Ahli ekonomi dari Goldman Sachs menganggap bahwa perhatian pasar saat ini akan beralih ke pertemuan-pertemuan berikutnya dari The Fed.

"Karena pertemuan FOMC Desember semakin mendekati, kami mengharapkan pasar akan lebih memperhatikan prediksi pertemuan berikutnya," tulis mereka.

Mereka mengingatkan bahwa masih ada banyak pengangguran yang akan dirilis sebelum pertemuan bulan Januari. "Kami merasa jumlahnya terlalu sedikit diperkirakan pada kuartal pertama."

Data Tenaga Kerja AS Menjadi Penentu

Laporan tenaga kerja Amerika Serikat bulan November akan diterbitkan pada 16 Desember, setelah rapat kebijakan The Fed. Laporan tersebut juga memuat data pengupahan sektor swasta untuk bulan Oktober.

Tingkat pengangguran bulan Oktober belum dapat diumumkan karena penutupan pemerintah mengganggu proses pengumpulan informasi.