Komunitas Laut Biru dan Mahasiswa UGM Gotong Royong Tanam Mangrove di Pantai Babatoa Polman

OganAktual.com - Pada Jumat, 1 Agustus 2025, sejumlah anggota organisasi Nirlaba Laut Biru serta Tim KKN-PPM Universitas Gadjah Mada (UGM) Arung Campalagian 2025 melakukan kegiatan penanaman bibit mangrove di Pantai Babatoa, Desa Lapeo, Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari program pengabdian masyarakat yang berkelanjutan dan bertujuan untuk menjaga ekosistem pesisir.
Kegiatan ini didukung oleh Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (Kagama), yang memberikan dukungan moril maupun material dalam upaya melestarikan lingkungan pesisir. Dengan mengusung slogan "Dari tangan kita, harapan tumbuh di pesisir", kegiatan ini menjadi simbol kepedulian terhadap lingkungan dan menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir.
Penanaman mangrove di Pantai Babatoa diharapkan dapat menjadi benteng alami yang melindungi garis pantai dari abrasi. Selain itu, keberadaan mangrove juga akan membantu menjaga habitat biota laut dan mendukung keberlanjutan kehidupan nelayan setempat. Ekosistem mangrove memiliki peran penting dalam menjaga kualitas air laut serta memperkuat daya tahan wilayah pesisir terhadap bencana alam.
Seluruh masyarakat setempat turut ambil bagian dalam kegiatan ini. Mulai dari relawan, mahasiswa, hingga perwakilan komunitas pesisir. Partisipasi aktif dari berbagai kalangan menunjukkan bahwa kepedulian terhadap lingkungan tidak hanya dimiliki oleh para aktivis atau lembaga, tetapi juga oleh masyarakat setempat yang secara langsung merasakan dampak lingkungan.
Tim KKN-PPM Arung Campalagian 2025 hadir di lokasi untuk menyebarkan semangat edukasi lingkungan kepada masyarakat. Melalui kegiatan ini, para mahasiswa tidak hanya memberikan kontribusi fisik dalam bentuk penanaman mangrove, tetapi juga berupaya memberikan pemahaman tentang pentingnya perlindungan lingkungan pesisir.
KKN-PPM Arung Campalagian 2025 merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang berkelanjutan. Tujuan utamanya adalah meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya lingkungan dan mengajak mereka untuk terlibat langsung dalam pelestarian alam. Dengan pendekatan partisipatif dan kolaboratif, kegiatan ini diharapkan bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat lainnya.
Beberapa langkah strategis telah diambil dalam pelaksanaan kegiatan ini. Pertama, persiapan bibit mangrove yang berkualitas dan sesuai dengan kondisi lingkungan setempat. Kedua, pelibatan masyarakat dalam setiap tahap kegiatan, mulai dari persiapan hingga pascapanen. Ketiga, penguatan kapasitas masyarakat melalui sosialisasi dan edukasi lingkungan.
Dengan demikian, kegiatan penanaman mangrove di Pantai Babatoa bukan hanya sekadar kegiatan teknis, tetapi juga menjadi sebuah proses pembelajaran bersama antara mahasiswa dan masyarakat setempat. Semangat gotong royong dan kepedulian terhadap lingkungan menjadi fondasi utama dalam keberhasilan kegiatan ini.