Jauhi Imitasi, MMKSI Bakal Siapkan Sparepart Harga Terjangkau

Ogan Aktual - PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) melakukan kampanye pemeriksaan untuk produk kendaraan niaga ringan mereka, Mitsubishi L300.
Pemilik diminta segera datang ke bengkel resmi guna dilakukan pengecekan.
Mitsubishi menemukan adanya potensi kerusakan pada batang piston.
Potensi kerusakan pada piston itu dapat menyebabkan mesin mati mendadak dan tidak dapat dihidupkan kembali.
Penggunaan spare part imitasi atau palsu bisa saja jadi pemicu terhadap kerusakan tersebut.
Terkadang konsumen mencari spare part imitasi lantaran harganya murah ketimbang orisinil yang jauh lebih mahal.
Lantas adakah rencana Mitsubishi memproduksi sparepart murah dengan standar genuine parts?
Menanggapi hal itu, Gempar Dwi Pambudi, Senior Assistant Manager of Technical Service & CS Support Department PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI) pun berikan penjelasan.
"Untuk kebutuhan operasional memang kita sedang menyiapkan genuine parts yang lebih terjangkau," kata Gempar di Jakarta Pusat, Rabu (6/8/2025).
"Karena memang untuk saat ini Fuel Filter itu masih impor, saat ini MMKSI sedang menyiapkan produksi lokal dengan level kualitas menyerupai genuine tapi dengan harga yang lebih terjangkau dan bisa menimalisir pilihan sparepart imitasi," katanya lagi.
Gempar menyebut, apabila konsumen menggunakan spare part yang palsu atau imitasi nantinya akan berdampak ke kinerja atau performa kendaraan tersebut, selain itu juga dapat membuat komponen lainnya rusak.
Berdasarkan hasil investigasi Mitsubishi, ditemukan beberapa faktor penyebabnya.
Kerusakan dipicu oleh dua hal yakni, kinerja waterproof yang tidak memadai pada bagian konektor di engine control harness, dan kerusakan injector yang diakibatkan oleh kontaminasi bahan bakar dan penggunaan saringan bahan bakar imitasi atau non genuine oleh pemilik kendaraan.
"Sumber dari potensi kasus ini ada dua hal, pertama adalah adanya waterproof yang tidak sempurna di area engine control harness, sehingga air bisa masuk ke sistem kontrol bahan bakar kita, dan menyebabkan engine ECU kita salah mengkalkulasi kebutuhan, bahan bakar harus diinjeksi ke ruang bakar," jelas dia.
"Yang kedua, kerusakan pada injektor itu sendiri. Karena penggunaan fuel filter yang imitasi, atau non genuine, tidak bisa menyaring material asing, sehingga membuat injektornya itu terbuka terus," tutup Gempar.