Jenazah Marsma Fajar Dibawa Hercules, Kondisi Rekan Jenderal Terungkap

Jenazah Marsma TNI Fajar Adriyanto Diterbangkan ke Malang
Pagi ini, jenazah Marsekal Pertama TNI Fajar Adriyanto akan diterbangkan menggunakan pesawat Hercules ke Malang. Rencananya, almarhum akan dimakamkan di Probolinggo, Jawa Timur. Sebelumnya, Marsma Fajar Adriyanto gugur dalam kecelakaan pesawat latih sipil di Ciampea, Bogor, Minggu pagi, 3 Agustus 2025. Almarhum bertindak sebagai pilot dalam misi latihan profisiensi bersama Federasi Aero Sport Indonesia (FASI).
Pesawat Microlight Fixedwing Quicksilver GT500 dengan registrasi PK-S126 lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja pukul 09.08 WIB. Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat kehilangan kontak dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana, Desa Benteng, Ciampea.
Kehadiran Mantan Wakapolri
Mantan Wakil Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Wakapolri) Komisaris Jenderal (Purn) Nanan Soekarna mengungkap bahwa dirinya sempat diajak terbang oleh almarhum, namun batal ikut karena kegiatan lain. “Kemarin ngajak kami terbang di Bandung, minggu lalu juga di Bandung. Hari ini memang di Bogor, tapi kami ada kegiatan otomotif lain,” ujar Nanan saat melayat di rumah duka, Komplek TNI AU Pancoran, Jakarta Selatan.
Nanan Soekarna, yang menjabat sebagai Wakapolri pada periode 2011–2013, juga dikenal memiliki hobi dirgantara. Ia tercatat sebagai anggota aktif Indonesia Flying Club (IFC), komunitas penerbang sipil yang rutin melakukan kegiatan edukatif dan rekreatif di berbagai daerah.
Kehidupan Marsma Fajar Adriyanto
Marsma Fajar dikenal sebagai instruktur penerbang sport yang aktif membina komunitas sipil lintas instansi. “Ya, kebetulan saya dari kepolisian, beliau dari AURI. Tapi kami satu hobi: dunia dirgantara. Beliau penerbang tempur, sementara kami penerbang sport. Kami sering belajar bersama, dan beliau adalah instruktur kami di penerbangan sport,” ucap Nanan.
“Beliau juga yang selalu menyemangati kami, para penerbang sipil, untuk bersama-sama mengglorifikasikan nautika. Sosoknya sangat konsisten—setiap akhir pekan pasti terbang. Beliau yang paling rajin,” sambungnya.
Pengiriman Jenazah ke Rumah Duka
Diketahui, mobil ambulans jenis Toyota Alphard putih berpelat nomor B 1088 SHH yang membawa jenazah Fajar tiba sekira pukul 15.20 WIB, Minggu (3/8/2025). Selanjutnya, beberapa anggota TNI tampak menurunkan peti jenazah dan menyemayamkannya di rumah duka.
Kedatangan jenazah Marsma TNI Fajar Adriyanto yang dimasukkan ke dalam peti warna putih tersebut mendapat sambutan dari pelayat. Tampak salah satu anggota keluarga menangis begitu turun dari mobil ambulans.
Putra Bungsu Menangis di Rumah Duka
Putra bungsu Marsma TNI Fajar Adriyanto, Akmal Fadhilah Randy Kusuma menangis saat memeluk ibunda di rumah duka Komplek TNI AU Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu (3/8/2025). Akmal Fadhilah Randy Kusuma, putra bungsu Marsma TNI Fajar Adriyanto, tiba di rumah duka sekitar pukul 17.49 WIB. Mengenakan kemeja cokelat dan tas gendong hitam, ia langsung memeluk sang ibu, Dewi Kurnia, yang menyambutnya di depan rumah. Momen haru itu disaksikan sejumlah kerabat dan anggota TNI AU yang hadir melayat. Dewi ikut menangis sambil memeluk erat putranya, lalu masuk ke dalam rumah.
Akmal diketahui baru tiba dari luar kota, tempat ia menempuh pendidikan tinggi.
Informasi Terkait Latihan Penerbangan
Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsma TNI I Nyoman Suadnyana menyatakan pesawat lepas landas dari Lanud Atang Sendjaja Bogor pukul 09.08 WIB dalam rangka latihan profisiensi penerbangan olahraga dirgantara. “Sekitar pukul 09.19 WIB, pesawat mengalami hilang kontak dan ditemukan jatuh di sekitar TPU Astana. Kedua awak langsung dievakuasi ke RSAU dr. M. Hassan Toto, namun Marsma TNI Fajar dinyatakan meninggal setibanya di rumah sakit,” ujar Nyoman saat dikonfirmasi.
Latihan tersebut merupakan bagian dari pembinaan kemampuan personel FASI, induk olahraga dirgantara nasional yang berada di bawah binaan TNI AU. Penerbangan telah dilengkapi Surat Izin Terbang (SIT) nomor SIT/1484/VIII/2025 dan dinyatakan laik terbang. “TNI AU bersama unsur terkait telah melaksanakan evakuasi dan pengamanan lokasi kejadian serta memastikan seluruh prosedur penanganan berjalan sesuai ketentuan,” tambah Nyoman.
Kondisi Penerbang Roni
Sedangkan, Penerbang Roni dilaporkan telah sadar usai mengalami kecelakaan pesawat latih bersama Marsma TNI Fajar Adriyanto di Ciampea, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (3/8/2025). Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pratama (Marsma) TNI I Nyoman Suadnyana mengatakan kondisi Roni mulai membaik meski belum bisa diajak berkomunikasi. “Penerbang Roni sampai saat ini sudah sadar, tapi belum bisa diajak ngomong,” ujar Suadnyana saat melayat ke rumah duka Marsma Fajar di Kompleks TNI Triloka, Pancoran, Jakarta Selatan, Minggu sore.
Roni, yang bertugas sebagai kopilot dalam penerbangan tersebut, kini masih menjalani perawatan intensif di RSAU dr M Hasan Toto, Kemang, Kabupaten Bogor. Dalam insiden tersebut, Marsma Fajar yang memegang kendali pesawat dinyatakan meninggal dunia sesaat setelah tiba di rumah sakit. Menurut Suadnyana, Roni merupakan penerbang profesional yang tergabung dalam Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) dan rutin mengikuti latihan terbang. “Saudara Roni adalah penerbang FASI dan instruktur, sama-sama melaksanakan penerbangan itu untuk latihan profesional yang biasa kami lakukan untuk beberapa jam,” jelasnya.