ZMedia Purwodadi

Laporan Kinerja Grup Salim, Dominasi ICBP dan SIMP

Table of Contents
Featured Image

Kinerja Bisnis Anthoni Salim di Tengah Tantangan Ekonomi Global

Kerajaan bisnis milik Anthoni Salim terus menunjukkan kinerja yang solid di tengah tantangan ekonomi global dan domestik. Pada semester pertama tahun 2025, berbagai emiten Grup Salim berhasil mencatatkan pertumbuhan signifikan dalam laba bersih dan penjualan, terutama di sektor makanan dan minuman serta perkebunan sawit.

Laba Bersih Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (INDF) Meningkat Signifikan

Salah satu entitas utama Grup Salim, PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (INDF), mencatatkan laba bersih sebesar Rp5,83 triliun pada semester I/2025, meningkat 51,48% dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Peningkatan ini didorong oleh pertumbuhan penjualan bersih sebesar 4,45% menjadi Rp59,84 triliun. Segmen produk konsumen bermerek menjadi penggerak utama dengan kontribusi sebesar Rp37,54 triliun.

Selain itu, laba inti INDF juga naik 2% menjadi Rp5,78 triliun dari Rp5,67 triliun pada semester pertama tahun lalu. Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim menyatakan bahwa kinerja positif ini dicapai meskipun menghadapi kondisi global yang dinamis dan melemahnya tingkat kepercayaan konsumen. Perseroan tetap fokus pada pertumbuhan secara organik serta menjaga keseimbangan antara pangsa pasar, profitabilitas, dan neraca yang sehat.

Kinerja ICBP yang Stabil Meski Menghadapi Tantangan

PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 56% YoY menjadi Rp5,54 triliun dari Rp3,54 triliun pada semester I/2024. Penurunan core profit sebesar 5% disebabkan oleh turunnya laba usaha menjadi Rp5,37 triliun dari Rp5,62 triliun pada semester pertama tahun lalu.

Di sisi pendapatan, ICBP membukukan kenaikan penjualan neto konsolidasi sebesar 2% menjadi Rp37,6 triliun, dibandingkan dengan Rp36,96 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Anthoni Salim menilai bahwa kinerja ICBP dihadapkan pada tantangan makroekonomi yang memengaruhi daya beli konsumen. Namun, perseroan tetap fokus pada strategi prioritas dan prinsip kehati-hatian untuk menghadapi ketidakpastian.

Pertumbuhan Laba di Sektor Perkebunan

Di sektor perkebunan, entitas Grup Salim seperti PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) juga menunjukkan pertumbuhan positif. LSIP mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 19,41% menjadi Rp714,4 miliar dari sebelumnya Rp598,3 miliar. Presiden Direktur Lonsum Tan Agustinus Dermawan menyatakan bahwa kinerja positif ini dicapai meskipun menghadapi tantangan agribisnis seperti volatilitas harga komoditas, kondisi cuaca, dan ketidakpastian global.

Sementara itu, PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) juga mencatatkan kenaikan laba bersih sebesar 43% YoY menjadi Rp755,14 miliar dari Rp528,85 miliar. Core profit SIMP tumbuh 91% YoY menjadi Rp1,19 triliun. Pendapatan dari kontrak dengan pelanggan mencapai Rp9,39 triliun, naik 33% dari Rp7,05 triliun pada semester I/2024.

Kinerja IMAS di Sektor Otomotif

Di sektor otomotif, PT Indomobil Sukses Internasional Tbk (IMAS) mencatatkan laba bersih sebesar Rp43,15 miliar pada semester I/2025, meningkat 9,36% YoY dari Rp39,46 miliar pada periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan laba ini sejalan dengan peningkatan pendapatan sebesar 2,54% YoY menjadi Rp14,76 triliun dari Rp14,39 triliun pada semester I/2024.

Segmen usaha otomotif, termasuk bengkel, memberikan kontribusi terbesar sebesar Rp11,71 triliun, naik 3,26% YoY. Selain itu, segmen jasa keuangan, sewa kendaraan, dan logistik IMAS juga meningkat 3,42% YoY menjadi Rp2,64 triliun pada paruh pertama 2025.

Kesimpulan

Secara keseluruhan, kinerja bisnis Grup Salim pada semester I/2025 menunjukkan pertumbuhan yang stabil dan kuat. Berbagai entitas Grup Salim berhasil menghadapi tantangan ekonomi global dan domestik dengan strategi yang tepat, efisiensi operasional, serta fokus pada inovasi dan keberlanjutan. Hal ini menunjukkan bahwa kerajaan bisnis Anthoni Salim tetap menjadi salah satu pilar penting dalam industri ekonomi Indonesia.