ZMedia Purwodadi

Kemenag Dorong Kesehatan Gratis untuk 12,5 Juta Siswa Beragama

Table of Contents
Featured Image

Kementerian Agama Dukung Program Cek Kesehatan Gratis untuk Anak Sekolah

Kementerian Agama (Kemenag) menyatakan kesiapan penuh dalam mendukung Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC) yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo Subianto. Salah satu program utamanya adalah Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang ditujukan bagi anak-anak usia sekolah. Pelaksanaan program ini akan dilakukan secara serentak di berbagai lembaga pendidikan agama dan keagamaan lintas agama di seluruh Indonesia.

Menurut Menteri Agama Nasaruddin Umar, CKG merupakan bagian dari upaya bersama dalam mempersiapkan generasi muda yang sehat secara jasmani dan rohani. Ia menegaskan bahwa hal ini sejalan dengan nilai-nilai inti setiap agama yang menekankan pentingnya kesehatan sebagai bagian dari ibadah dan keberlangsungan hidup. Pernyataan ini disampaikan setelah Menag melakukan peninjauan pelaksanaan CKG di Pondok Pesantren Asshidiqiyah, Jakarta Barat, pada Senin (4/8).

Menag menjelaskan bahwa tubuh yang sehat menjadi sarana agar setiap manusia dapat beraktivitas dan beribadah dengan optimal. "Tidak mungkin kita bisa menjadi hamba yang taat kalau sakit-sakitan. Dan tidak mungkin kita menjadi khalifah yang sukses kalau penyakitan. Maka kesehatan dan kebugaran ini sangat penting untuk menjadi hamba yang taat dan menjadi khalifah," ujar Menag.

Target Penerima Layanan CKG

Program Cek Kesehatan Gratis akan menyasar berbagai jenis lembaga pendidikan keagamaan, termasuk madrasah, pesantren, serta satuan pendidikan keagamaan dari agama Kristen, Katolik, Hindu, dan Buddha. Langkah ini mencerminkan komitmen Kemenag dalam memberikan pelayanan inklusif yang melibatkan berbagai iman.

Secara rinci, tercatat ada sebanyak 12.548.995 peserta didik binaan Kemenag yang berpotensi mendapatkan layanan kesehatan gratis. Jumlah ini mencakup:

  • 9.179.847 siswa Madrasah (MI, MTs, MA)
  • 3.339.536 santri pondok pesantren
  • 18.090 siswa pendidikan Kristen
  • 7.032 siswa pendidikan Katolik
  • 3.421 siswa pendidikan Hindu (Widyalaya)
  • 1.069 siswa pendidikan Buddha (Dhammasekha Formal)

Pentingnya Budaya Hidup Sehat di Lembaga Pendidikan

Menag Nasaruddin Umar menekankan bahwa pelaksanaan CKG adalah langkah strategis dalam menanamkan budaya hidup sehat sejak dini di semua lembaga pendidikan keagamaan di Indonesia. Ia berharap lembaga pendidikan agama dan keagamaan menjadi contoh terdepan dalam pelaksanaan program ini.

"Kami ingin lembaga pendidikan agama dan keagamaan menjadi contoh terdepan dalam pelaksanaan program ini. Dengan demikian, para siswa tidak hanya mendapatkan pendidikan akademik, tetapi juga pemahaman tentang pentingnya kesehatan sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari," tambah Menag.

Program CKG ini diharapkan mampu memberikan manfaat jangka panjang bagi generasi muda, baik secara fisik maupun spiritual. Dengan kesehatan yang optimal, siswa dapat lebih fokus dalam belajar, beribadah, dan menjalani kehidupan dengan penuh semangat dan tanggung jawab.