53 Juta Anak Diperiksa Kesehatan Gratis, Ini Hasilnya

Program Cek Kesehatan Gratis untuk Siswa di Seluruh Indonesia
Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) untuk peserta didik di seluruh Indonesia merupakan salah satu inisiatif utama yang dicanangkan oleh pemerintah. Program ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap siswa mendapatkan akses layanan kesehatan preventif sejak usia dini. Dengan target mencakup 53 juta peserta didik, program ini menjadi bagian dari strategi pemerintah dalam meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat secara keseluruhan.
Program CKG ini diluncurkan sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam memperkuat layanan kesehatan. Tujuan utamanya adalah untuk mendeteksi dini berbagai masalah kesehatan yang sering dialami anak-anak. Pemeriksaan kesehatan akan dilakukan secara berkala dan disesuaikan dengan tingkat pendidikan siswa, mulai dari Sekolah Dasar (SD) hingga Sekolah Menengah Atas (SMA).
Pemeriksaan Kesehatan yang Dilakukan
Pemeriksaan kesehatan yang dilakukan dalam program CKG mencakup berbagai aspek penting, seperti status gizi, tekanan darah, kebugaran fisik, gigi, mata, telinga, serta kesehatan mental. Untuk siswa SD, terdapat 13 jenis pemeriksaan, sementara untuk SMP dan SMA, jumlahnya meningkat menjadi 15 dan 14 jenis. Di antaranya termasuk pemeriksaan kesehatan reproduksi untuk siswa SMA.
Selain itu, program ini juga melibatkan pemeriksaan kesehatan jiwa, yang menjadi inovasi penting. Hal ini dilakukan karena deteksi dini gangguan mental pada anak masih kurang optimal. Dengan adanya pemeriksaan ini, diharapkan dapat membantu menemukan masalah seperti kecemasan atau depresi lebih awal sehingga bisa segera ditangani.
Tantangan Kesehatan yang Ditemukan
Dari hasil awal pemeriksaan, ditemukan beberapa masalah kesehatan yang sering dialami anak-anak. Masalah gigi menjadi keluhan paling umum, diikuti oleh gangguan mata, anemia, dan kesehatan jiwa. Banyak siswa juga mengalami kecemasan akibat penggunaan gadget berlebihan. Data menunjukkan bahwa 1 dari 6 anak usia 13-15 tahun mengalami kelebihan berat badan, sedangkan 1 dari 6 anak usia 5-14 tahun menderita anemia.
Pelaksanaan dan Kolaborasi
Pelaksanaan program CKG dilakukan melalui kolaborasi antara tenaga kesehatan dari Puskesmas dan guru atau tenaga kependidikan di sekolah. Persiapan teknis dilakukan tujuh hari sebelum pelaksanaan, termasuk pembagian kuisioner kepada siswa dan orang tua serta koordinasi antara sekolah dan Puskesmas. Anak-anak SMP dan SMA dapat mengisi kuisioner sendiri, sementara untuk SD, bantuan dari orang tua diperlukan.
Hasil pemeriksaan akan ditindaklanjuti dalam dua cara, yaitu secara individu dan kelompok. Anak dengan masalah kesehatan akan dirujuk ke Puskesmas, sementara jika ditemukan tren tertentu, seperti banyak anak yang obesitas atau kurang bugar, sekolah dan Puskesmas akan menyusun program edukasi bersama.
Acara Kick-off Nasional CKG Sekolah
Acara kick-off nasional CKG Sekolah akan dilaksanakan serentak pada 4 Agustus 2025 di 12 lokasi sekolah/madrasah/pesantren yang tersebar di berbagai daerah, termasuk Jakarta, Bandung, Semarang, Sidoarjo, dan Tangerang. Acara ini menjadi langkah awal dalam memperkenalkan program CKG kepada masyarakat luas dan memastikan pelaksanaannya berjalan lancar.