ZMedia Purwodadi

Proyek Tol Jogja-Solo Dikebut! Pengecoran Cepat, Gerbang Kalasan Segera Terhubung

Table of Contents
Featured Image

Progres Pembangunan Jalan Tol Jogja–Solo Masuk Fase Kritis

Pembangunan jalan tol Jogja–Solo kini memasuki tahap penting. Setelah pengoperasian ruas Klaten–Prambanan, konstruksi berlanjut menuju wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Ruas Prambanan–Purwomartani menjadi fokus utama dengan progres pembangunan yang mendekati 80 persen. Proyek ini diharapkan dapat mempercepat perjalanan antara Solo dan Yogyakarta, terutama selama masa liburan dan Lebaran 2026.

Ruas tol ini memiliki peran vital dalam menghubungkan kawasan Prambanan dengan Kalasan. Selain memudahkan akses antarkota, proyek ini juga memberikan dampak langsung bagi masyarakat sekitar. Perubahan lanskap, aktivitas warga, hingga relokasi lahan kini terasa nyata sepanjang jalur yang sedang dibangun.

Pengecoran Sudah Mencapai Wilayah Temanggal

Konstruksi pengecoran saat ini telah mencapai wilayah Temanggal, Kalasan. Semua lajur, baik arah Solo maupun Yogyakarta, sudah dicor dengan beton kaku. Progres pengecoran ini mencakup hampir seluruh jalur utama dan bagian tengah jalan. Di sisi lain, pembebasan lahan di jalur ini hampir selesai. Sebanyak 99,5% lahan telah dibebaskan, sehingga mempercepat pengerjaan di titik-titik strategis seperti simpang susun dan gerbang tol Kalasan.

Pengecoran dasar dan rigid sudah merata di sejumlah titik penting. Warga sekitar pun mulai memanfaatkan area tol yang belum beroperasi. Jalan yang belum ditutup dimanfaatkan untuk berjalan kaki dan berolahraga di pagi hari. Meski begitu, pengguna jalan tetap diimbau untuk tidak menggunakan jalur ini secara sembarangan.

Pengerjaan di Dusun Bayen Berjalan Lancar

Pengerjaan juga terus berlangsung di wilayah Dusun Bayen. Area bekas makam yang sudah direlokasi kini digunakan sebagai lokasi pembangunan abutmen untuk jembatan. Proses pengeboran sudah selesai dan pondasi telah terpasang dengan kuat. Abutmen ini akan menjadi penyangga utama balok jembatan (girders) yang sedang dipersiapkan.

Alat berat seperti crane telah dikirim ke lokasi. Dalam waktu dekat, proses pemasangan girder diperkirakan akan dilakukan bertahap. Sementara itu, beberapa bagian proyek masih menunggu proses penimbunan dan pembongkaran sisa bangunan lama seperti dinding pabrik. Setelah bersih, area ini akan segera diuruk dan dilanjutkan dengan pengecoran menyambung ruas-ruas yang telah rampung lebih dulu.

Desain dan Target Operasional Jalan Tol

Ruas tol ini dirancang sepanjang 20 km dan akan memiliki dua simpang susun besar. Jalan tol ini menggunakan sistem konstruksi rigid dengan lebar lajur sekitar 3,6 meter. Progres di setiap segmen terus dipantau dan dikebut untuk mengejar target operasional.

Akses keluar-masuk dari dan ke Kalasan pun sudah siap. On-ramp dan off-ramp di area Kalasan sudah rampung dan menunggu koneksi penuh dengan ruas tengah. Hal ini menunjukkan bahwa proyek berjalan sesuai timeline yang telah dirancang.

Dampak Ekonomi dan Mobilitas

Proyek tol Jogja–Solo diyakini akan menjadi salah satu penggerak utama mobilitas dan perekonomian di kawasan Jawa Tengah dan DIY. Waktu tempuh yang lebih singkat akan meningkatkan efisiensi logistik, mobilitas masyarakat, serta pertumbuhan kawasan sekitar. Dengan adanya jalan tol ini, diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan mempercepat akses antarwilayah.