ZMedia Purwodadi

KTB Fuso Respons Koperasi Desa Merah Putih: Produk Cold Chain Siap Dipesan

Table of Contents
Featured Image

Peluncuran Koperasi Desa Merah Putih untuk Mendorong Ekonomi Kerakyatan

Presiden Joko Widodo, dalam beberapa waktu terakhir, telah meluncurkan program yang bertujuan memperkuat ekonomi kerakyatan dengan fokus pada koperasi desa. Salah satu inisiatif utama adalah peluncuran 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih di Klaten, Jawa Tengah. Program ini dirancang untuk menjadi pusat aktivitas ekonomi lokal, yang mendorong kemandirian, produktivitas, serta integrasi sistem logistik di tingkat desa.

Program tersebut didasarkan pada Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Instruksi ini resmi berlaku sejak 27 Maret 2025 dan merupakan langkah strategis pemerintah dalam membangun ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.

Setiap koperasi yang terbentuk memiliki keleluasaan untuk menjalankan berbagai unit usaha sesuai kondisi lokal. Salah satu bidang yang menjadi perhatian utama adalah penyimpanan dan distribusi hasil pertanian atau perikanan. Untuk itu, fasilitas seperti cold storage (gudang pendingin) ditempatkan sebagai bagian dari infrastruktur koperasi. Fasilitas ini dimaksimalkan untuk menyimpan komoditas yang belum bisa dipasarkan, sehingga mengurangi pemborosan dan meningkatkan efisiensi distribusi.

Presiden menyampaikan bahwa gudang pendingin dapat digunakan untuk menyimpan buah-buahan seperti mangga, yang kemudian bisa diolah menjadi es. Di samping itu, setiap desa juga akan memiliki gerai-gerai yang menyediakan kebutuhan pokok dan layanan simpan-pinjam. Selain itu, setiap koperasi akan dilengkapi dua kendaraan, yaitu satu truk dan satu pikap, serta kemungkinan adanya kendaraan jenis bentor untuk pendukung distribusi.

Dukungan dari Pihak Swasta

Pernyataan Presiden mengenai penggunaan armada distribusi disambut positif oleh Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB), selaku distributor kendaraan niaga Mitsubishi Fuso di Indonesia. Dalam situasi penurunan penyerapan kendaraan niaga baru akibat pelemahan beberapa sektor, KTB melihat potensi besar dalam program ini.

Sales and Marketing Director PT KTB, Aji Jaya, menyampaikan bahwa potensi yang ada terbagi dalam beberapa kategori, seperti LCV (Light Commercial Vehicle), LDT (Light Duty Truck), MDT (Medium Duty Truck), dan HDT (Heavy Duty Truck). Ia menegaskan bahwa KTB sudah memiliki produk di kategori LDT, yang diharapkan menjadi prioritas utama.

Selain itu, Aji menyebutkan bahwa KTB siap menyediakan kendaraan yang cocok untuk kebutuhan cold chain (rantai dingin), yang saat ini banyak digunakan oleh UMKM dalam mendistribusikan bahan pangan, sayuran, ikan, dan lainnya. Produk unggulan KTB dalam segmen ini adalah truk Mitsubishi Fuso Canter FE 71, yang mendominasi pasar hingga lebih dari 50 persen.

Truk ini dilengkapi dengan karoseri boks pendingin dan sistem Runner Telematics yang memungkinkan pemantauan suhu, muatan, bahan bakar, serta keamanan secara real-time. Hal ini sangat penting dalam menjaga kualitas distribusi, terutama untuk barang yang sensitif terhadap suhu.

Sebelumnya, KTB juga pernah terlibat dalam program penanggulangan pada tahun 2023 dengan memberikan satu unit Fuso Canter FE74 HD sebagai armada cold chain yang dioperasikan oleh PT Pos Logistik Indonesia. Ini menunjukkan komitmen KTB dalam mendukung pengembangan infrastruktur logistik yang lebih baik.