Ahli Mikro Ekspresi Bongkar Sikap Diplomat Arya Daru yang Sering Bertanya Psikologis

Fakta Baru Mengenai Kematian Diplomat Kemlu Arya Daru
Beberapa bulan sebelum kematiannya, Arya Daru Pangayunan pernah mengikuti pelatihan bersama psikolog Poppy Amalya. Hal ini diungkap oleh Poppy melalui akun media sosialnya, yang menunjukkan bahwa Arya Daru memang aktif dalam berbagai kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan diri.
Pelatihan tersebut diselenggarakan oleh Pusat Pengembangan SDM Perhubungan Udara pada Oktober 2024 lalu. Dalam acara dua hari tersebut, Poppy menjadi pembicara utama dengan tema persuasive communication. Tampak dari video yang dibagikan oleh Poppy, Arya Daru hadir sebagai peserta dan terlihat sangat serius dalam mengikuti materi yang diberikan.
Dalam sesi pelatihan, Poppy membahas beberapa topik penting seperti ekspresi wajah, kasus kematian seseorang, serta cara meningkatkan kecerdasan emosional. Ia menjelaskan bahwa gerakan tubuh tidak selalu sesuai dengan ekspresi wajah. "Kalau enggak sesuai, gerakan tubuh yang muncul. Tapi bandingkan gerakan tubuh dengan ekspresi wajah? Ekspresi wajah terlebih dahulu baru gerakan tubuh," ujarnya.
Selama pelatihan berlangsung, Arya Daru terlihat sering memainkan ponselnya. Namun, menurut Poppy, ia tetap fokus terhadap materi yang disampaikan. "Kalau video ini beliau perhatian untuk materi, walaupun sibuk membalas WA hp," jelas Poppy menjawab pertanyaan netizen.
Poppy juga mengungkap bahwa setelah pelatihan, Arya Daru kerap bertanya dan berdiskusi dengan dirinya. Mereka berbicara tentang berbagai hal psikologis, termasuk pikiran manusia dan bahasa psikologis. Poppy menyebut Arya Daru sebagai sosok yang cerdas, positif, serta tertarik pada ilmu pengetahuan.
Analisis Poppy Mengenai Kematian Arya Daru
Poppy juga turut mempelajari perkembangan kasus kematian Arya Daru. Ia memberikan analisis mengenai momen Arya Daru berada di rooftop gedung Kemlu sebelum ditemukan tewas. Dari rekaman CCTV, terlihat bahwa Arya Daru mondar-mandir di rooftop selama sekitar satu jam 26 menit. Ia mencoba memanjat pagar pembatas dua kali, namun gagal. Tas yang dibawanya tidak dibawa saat turun.
Poppy menyimpulkan bahwa kemungkinan besar Arya Daru sedang mengalami tekanan batin dan pergulatan emosional. "Interpretasi: diduga ada tekanan batin & pergulatan emosional (bisa karena berbagai macam faktor) tapi tidak adanya upaya melompat menunjukkan ambivalensi tinggi," katanya.
Menurut Poppy, alasan Arya Daru ke rooftop adalah karena adanya pergulatan emosional dalam dirinya. "Pergulatan emosional, bisa jadi karena berbagai faktor, yang kita juga tidak bisa menganalisa dalam benaknya, hanya bisa melihat dari gerakan tubuhnya," tambahnya.
Hasil Penyelidikan dan Autopsi
Sebelumnya, Dirreskrimum Polda Metro Jaya, Kombes Pol Wira Satya Triputra, telah mengumumkan hasil penyelidikan mengenai penyebab kematian Arya Daru. Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa Arya Daru meninggal dunia bukan karena keterlibatan orang lain. Artinya, ia dinyatakan tewas karena mengakhiri hidup sendiri.
"Kami menyimpulkan bahwa kematian ADP (Arya Daru) tidak melibatkan orang lain," ujar Kombes Pol Wira Satya Triputra.
Sementara itu, dokter forensik RSUPN Cipto Mangunkusumo, dr G Yoga Tohjiwa, mengungkapkan bahwa penyebab kematian Arya Daru adalah gangguan pertukaran oksigen. Hal ini terkait dengan plastik dan lakban yang menutupi wajahnya.
"Sebab mati almarhum akibat gangguan pertukaran oksigen pada saluran napas atas yang menyebabkan mati lemas," jelas dr Yoga Tohjiwa.